Rabu, 04 Maret 2020

KEBESARAN NABI MUHAMMAD SAW DI LINGKUP DUNIA & KEAGUNGAN PUTRINYA (SAYYIDAH FATHIMAH AZ-ZAHRA')

عَظَىَثُ وَلَامِ سَيِّدِ اًَ مىّدٍ صلى الله عليه وسلم
وَبِنْخِ السّيِّدَةِ فَاطِىَثَ الزّ رََْاءِ الْىَرْضِيّث 
KEBESARAN NABI MUHAMMAD SAW DI LINGKUP DUNIA
& KEAGUNGAN PUTRINYA (SAYYIDAH FATHIMAH AZ-ZAHRA')


PEMBUKAAN MAJELIS SHOLAWAT DALAILUL KHOIROT PANTI ASUHAN AL-IKHLAS DUSUN TULUS AYU DESA SIDORAHAYU WAGIR
18 JUMADI TSANI 1441 H / 12 FEBRUARI 2020 . BAB. AKHLAK . AD-DHOIF (ALI MUKHTAR)


Alhamdulillah, kita dijadikan umat Nabi SAW yang kebesarannya dikumandangkan mulai zaman Nabi Adam AS hingga para Nabi lainnya.
Memang itu tujuan Alloh untuk menampakkan kebesaran Nabi Muhammad SAW. Maka layak kita harus bisa membesarkan agama dan sunnah-sunnahnya.
Telah disebutkan oleh Ka'ab Al-Ahbar tentang kebesaran Nabi SAW mulai Nabi Adam AS, padahal jasad Nabi Adam belum wujud.

كَالَ كَعْ بُ الَْْحْتَار: اِنّ ا للّ زًَْلَ أ عَََ آدَمَ عُ صِيًّا ةِعَدَد بًِِيَاء َْ الْ وَالْىُرْسَنِيَْ
Mengatakan Ka'ab Al-Ahbar : bahwa Alloh telah menurunkan kepada Nabi Adam AS beberapa tongkat sejumlah para Nabi dan Utusan .
ثُهّ قْتَلَ عَََ اةْ شِيْدٍ
َ
أ فَلَالَ : ي
َ
أ جًَْ خَنِيْفَتِِْ وِيْ بَعْدِيْ فَخُذْ اََ ةِعِىَارَةِ
َ
بُنََّ أ
التّلْ يَِ وَامْعُرْوَةِ الْ ثُِْقَ . وَكُُّىَا ذَكَرْتَ الٰلَّ فَاذْكُرْ اِلََ جَ تٌِْ اِسْهَ مَُىّدٍ صلى الله عليه وسلم .
Kemudian Nabi Adam AS datang menghadap ke putranya (Nabi Syists AS) seraya bilang: Wahai putraku, engkau sebagai pengganti kedudukanku maka ambillah kekhalifahanku dengan cara memakmurkan taqwa dan agama yang kokoh. Dan setiap kali engkau ingat Alloh maka jangan lupa engkau menyebut disampingnya, nama Nabi Muhammad SAW .
Lihatlah, dakwah Nabi Adam AS kepada putranya dengan cara mengumandangkan nama Nabi Muhammad SAW padahal Nabi Adam bukan umat Nabi Muhammad SAW. Mengapa demikian ?
فَاِنِِّْ رَاَيْجُ اِسْىَ وَكْخُ عَرْشِ وَ بًِْا عَََ سَاقِ امْ اًَ بَيَْ ال روْحِ وَامطِّيِْ
َ
أ .
Karena sungguh saya melihat nama Nabi Muhammad SAW sudah tertulis di tiang-tiang Arsy padahal saya masih di alam ruh dan tanah.
رَ ف
َ
ثُهّ اِنِِّْ طُفْجُ السّىٰ اَِتِ فَنَهْ أ السّىٰ اَِتِ مَ ضِِْعًا اِلّْ رَاَيْجُ اِسْهَ مَُىّدٍ
صلى الله عليه وسلم وَكْخُ بًِْا عَنَيْ .
Maka Nabi Adam AS menceritakan dirinya : Kemudian saya sudah keliling di semua tingkatan langit . Lantas saya tidak melihat di semua langit suatu tempat kecuali semuanya saya melihat Nama Nabi Muhammad tertulis padanya .
وَ اِنّ رَ بِّْ اَسْ كَ نَِْ الَْ ثَ ف ن هْ اَرَ فِ الَْ ث ك صا وَ لَْ غُ رْ ف ثً اِلّْ اِسْ هَ مَُ ىَ دٍ
صلى الله عليه وسلم وَ كْ خُ بً ا عَ ن ي .
Dan sungguh Alloh Tuhanku telah menempatkan saya di Surga. Lantas saya tidak melihat di Surga istana dan kamar-kamar melainkan nama Nabi muhammad tertulis di semua tempat.
وَ م لَ دْ رَ اَي جُ اِسْ هَ مىّ دٍ وَ كْ خُ بً ا عَََ ر ا ل ر ام عَ ي. وَ عَََ وَ رَ قِ كَ صَ بِ
آجَ امِ ا ل ثِ . وَ عَََ وَ رَ قِ شَ جَ رَ ة طُ بَ . وَ عَََ وَ رَ قِ سِ دْ رَ ة ا لْىُ خَ هَ . وَ عَََ
اَطْ رَ افِ ا لجْ بِ . وَ بَ يَْ اَعْ ي ا لْىَ لَ ن كَ ثِ . كْثِِْ ذِكْرَهُ فَاِنّ
َ
فَأ ا لْىَ لَ ن كَ ثَ
ح ذْ كُ رُ ه ف ِ
كُ سَ اعَ ح ا. ) الْوام املسطلنِ(
Nabi Adam melanjutkan ceritanya : Sungguh saya melihat Nama Nabi Muhammad SAW tertulis di leher Bidadari , di daun pelepah pohon Surga, di daun pohon Thuba, di daun Sidrotul Muntaha, pada ujung selambu Surga dan tertulis antara kening mata Malaikat .
Wahai Nabi Syists, engkau perbanyak mengigat Nabi muhammad SAW karena semua para malaikat selalu mengingatnya di semua waktunya. (Kitab Mafahim halaman 134)
Inilah pangkat Nabi Muhammad SAW yang sudah masyhur di zaman para Nabi. Ini semua keadaan di dunia .
KEDUDUKAN PUTRI NABI SAW (SAYYIDAH FATHIMAH AZ-ZAHRO')
Nabi Muhammad SAW mempunyai tujuh anak :
1.Sayyid Kosim RA. 5. Sayyidah Rukhoiyah RA.
2.Sayyid Abdulloh RA. 6. Sayyidah Ummu Kultsum RA.
3. Sayyid Ibrohim RA. 7. Sayyidah Fathimah RA.
4. Sayyidah Zainab RA.
Diantara anak Nabi SAW yang menyamai Nabi SAW adalah Sayyidah Fathimah Az-Zahra' juga anak yang persis Nabi SAW dalam gerak-geriknya. Hal ini diterangkan oleh Sayyidah Aisyah RA .
Bahkan kalau Sayyidah Fathimah RA datang kepada Nabi SAW maka Nabi SAW berdiri dan mendatanginya kemudian Nabi SAW mencium keningnya lantas Nabi SAW memegang tangannya dan berjalan bersama kemudian ditempatkan pada tempat duduk Nabi SAW. Ini akhlak yang perlu kita tiru.
Sayyidah Fathimah RA kalau masuk hari Jum'at setelah Ashar pasti membaca sholawat dari orang tuanya , sampai ini disebut :
سَاعَثٌ فَاطِ ىِيّثٌ " " (waktu yang dijaga oleh Sayyidah Fatimah ) yaitu membaca sholawat. Maka layak kita membacanya dengan tepat ketentuannya agar meraih kedudukannya yaitu :
رِوَايَث : وَيْ صَلَّّ صَلَةَ امْعَصِْ وِيْ يَ مِِْ الُْىُعَثِ . نْ يَلُ مَِْ وِيْ
َ
فَلَالَ قَتْلَ أ
وَكََ :النٰ هُُّ صَلِ عَََ مُ مِِّّ وَعَََ آلِِِ وَ
ُْ ىّدٍ النّبِِّ الْ سَنِّهْ تسَْنِيْىًا ثَىَانِيَْ
مَرّةً غُفِرَتْ لَُِ ذُ بًُُِْ ثَىَانِيَْ عَوًّا وَكُخِتَجْ لَُِ عَتَادَةُ ثَىَانِيَْ سَ ثًٌَ .
Barang siapa setelah sholat Ashar di hari Jum'at kemudian dia mengatakan sebelum bangkit dari tempatnya membaca sholawat :
النٰ هُُّ صَلِ مِِّّ وَ عَََ آلِِِ وَ سَنِّ
ُْ عَََ مَُىّدٍ النّبِِّ الْ هْ تسَْنِيْىًا
Dibaca 80 kali maka akan diampuni dosanya 80 tahun dan ditulis baginya ibadah 80 tahun .
Ketentuan bentuk sholawatnya langsung dari Nabi SAW, mulai waktu setelah sholat Ashar sampai Maghrib. Jadi kalau orang satu bulan membaca sholawat tadi : 80 x 4 = 320. Maka dia satu bulan diampuni 320 tahun dan ditulis ibadah selama 320 tahun. Ini anugerah yang diberikan Nabi SAW untuk umatnya. Apalagi anak keturunan Sayyidah Fathimah semuanya ahli Surga. Bahkan keluar dari Sayyidah Fathimah para Auliya' : Wali Quthub, Wali Abdal, Wali Autad yang tidak terhitung banyaknya. Hal ini persaksian Nabi SAW dalam sabdanya :
الَِّّبْيَ اِذَا ؤْ
ُ
رُأ ا ذُكِرَ الٰلُّ . فَعِ دٌَْ ذِكْر هَِْ حَتَنََّلُ الرّحَْْثُ . و هَُْ امْلَ مُِْ لَْ يشَْقَ
ةِ هُِْ جَنِيْسُ هُُْ .
Mereka itu orang-orang jika dilihat maka orang yang melihat menjadi ingat Alloh. Maka dengan mengingat mereka turun rohmat Alloh.
Mereka itu kaum jika orang duduk bersama mereka maka tidak mungkin celaka .
Ini ungkapan dari Habib Abdulloh bin Thohir. Bahkan beliau bersumpah:
فَ الٰلِّ لَْ يُُِ ت هُُْ اِلّْ مُؤْوِيٌ . وَلَْ يَتْغَضُ هُُْ اِلّْ وُ اٌَفِقٌ .
Demi Alloh , tidak mencintai mereka (Habaib) kecuali mukmin, dan tidak benci kepada mereka kecuali orang munafik.
Mudah-mudahan kita semua orang Indonesia diberi anugerah cinta dan meniru Habaib serta khidmad kepada mereka demi kejayaan Islam , Amin Ya Robbal 'Alamin.
رَ بِّ فَانْفَعْ اٌَ ةِبََْكَخِ هُِْ وَا دَِْ اًَ الُْسْنَٰ بُِِرْوَخِ هُِْ
وَ اَوِخْ اٌَ فِْ طَرِيْلَخِ هُِْ وَ وُعَافَاةٍ وِّيَ امْفِتَِ ) ب س امْفَاتَِِث

Sabtu, 06 Juli 2019

Pentingnya Silaturahmi dan Berbakti Kepada Orang Tua

أَهَمّٖيَةُصِلَةِ الرَّحِمِ وَ بِرّٖ الْوَالِدَيْنِ



                 PENTINGNYA SILATURAHMI
         DAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA  

      Sungguh orang tua itu mempunyai nilai yang tinggi di hadapan anaknya biarpun orang tadi sangat jauh keilmuannya di bandingkan anaknya. Sampai ada tiga kelakuan yang Allah tidak menerimanya kecuali dengan sesamanya.

    1.Orang yang ta'at kepada Allah pasti dia ta'at kepada Rosulnya.
    2.Orang yang mengerjakan Sholat pasti menunaikan zakat.
    3.Orang yang syukur kepada Allah harus syukur kepada orang tua.

                                    أَنِ شْكُرْ لِيْ وَ لِوَالِدَيْكَ
Hendaklah engkau syukur kepada Allah dan syukur kepada orang tua.
       Maka rusaklah syukur anak kepada Allah tanpa syukur kepada orang tuanya begitu pula sebaliknya.
       Sungguh berbakti kepada orang tua itu sebagai tanda keselamatan.
   
 Sebagaimana Allah telah memberikan wahyu kepada Nabi Musa AS:

      ياَ مُوْسَى وَقّٖرْ وَالِدَيْكَ فَاِنَّ وَقَّرَ وَالِدَيْهِ مَدَدْتُ لَهُ فِيْ عُمْرِهِ وَ وَهَبْتُ لَهُ وَلَدً ا يَبِرُّهُ
      Wahai Musa hormati dan agungkan kedua orang tuamu karena sesungguhnya orang yang mengagungkan  kedua orang tuanya akan saya (ALLAH)Panjangkan umurnya (umur barokah) dan akan saya berikan anak yang berbakti kepadanya.

         Bahkan ada hadits:
أَنَّ بِرَّ الْوَالِدَيْنِ أَفْضَلُ مِنَ الْحَجّٖ وَالْعُمْرَةَ وَالْجِهَادِفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ 
وَاِنَّ الْعَاقَّ لِوَالِدَيْهِ لاَ يَنْظُرُ اللّٰهُ اِلَيْهِ يَوْ مَ الْقِيَامَةِ 
وَ أَنَّهُ لَمْ يَرَحْ رَاحِٔـَةَ الْجَنَّةِ
      Sesungguhnya bakti pada kedua orang tua itu lebih mulya pahalanya dibanding ibadah haji, Berbakti kepada kedua orang tua itu lebih mulya pahalanya dibanding umroh bahkan  berbakti kepada kedua orang tua itu lebih mulya pahalanya dibanding perang di jalan Allah.
Sesungguhnya orang yg durhaka kepada orang tuanya Allah tidak melihatnya di Hari Kiamat dan dia tidak akan membau baunya Surga.
  (Kitab Nashoih Diniyah halaman 164)

           Sampai dalam Al-Quran yaitu Surat Al-Baqoroh ayat 71 itu ada hubungannya dengan baktinya anak kepada ibunya.

                         HIKAYAT
        Diceritakan oleh Imam Baghowi bahwa di zaman Bani Isroil ada orang sholeh punya anak yg masih kecil. Orang sholeh tadi mempunyai seekor anak sapi yg dititipkan  di Hutan belantara,orang Sholeh itu bilang :Ya Allah ,Saya titipkan anak sapi ini untuk anak saya kalau sudah besar.
Tidak lama orang sholeh itu meninggal dunia.
         Anak orang Sholeh tadi sangat bakti kepada ibunya kalau malam hari waktunya dibagi tiga : {1} untuk Solat.
{2} untuk tidur.
{3} untuk duduk menunggu di hadapan kepala ibunya yg mulya karna baktinya.
Adapun waktu siangnya anak tadi mencari kayu yg diletakkan di atas punggungnya di bawa ke pasar untuk di jual hasilnya.
{1} sepertiga untuk sedekah
{2} sepertiga untuk makan
{3} sepertiga lagi untuk ibunya yg tercinta.

          Pada suatu hari ibunya bilang:
Wahai anakku sesungguhnya ayahmu mewariskan kepada engkau seekor sapu yg dititipkan di Hutan maka ambillah dengan Do'a:
   "Wahai  Tuhannya Nabi Ibrahim , Wahai Tuhannya Nabi Ishaq, Wahai Tuhannya Nabi Ya'qub kembalikanlah anak sapi kepada kami,"
Yg tanda-tandanya kalau engkau lihat nampak seperti sinar matahari keluar dari kulitnya sampai disebut Baqoroh (sapi keemasan) karena kekuning-kuningan dan bagusnya.

           Sapi tadi bila bertemu dengan orang lain lari akan tetapi ketika bertemu anak tadi menjadi tunduk . Lantas sapi itu mengatakan: wahai anak muda yg bakti kepada ibunya naikilah saya.ini namanya kekeramatan.
Maka anak tadi bilang: Ibu saya tidak menyuruh saya untuk menaiki.
           Ketika di bawa pulang dia menceritakan kepada ibunya . Kemudian Ibunya menyuruh untuk menjual sapi itu dengan harga tiga dinar emas dan agar jangan sampai dijual harga lebih kecuali musyawarah dengan ibunya. Maka anak tadi membawanya ke pasar untuk dijual.
         Kemudian Allah mengutus malaikat untuk menguji anak tadi dengan membeli sapi seharga enam dinar. Maka anak tadi bilang: Ibuku menyuruhku untuk menjual tiga dinar, Maka sapi itu dibawa kembali dan bilang kepada ibunya.
       Pada hari berikutnya anak tadi musyawarah dengan ibunya supaya dijual dengan enam dinar, Ketika di pasar malaikat membeli dengan harga 12 dinar. Anak tadi tidak mau karena harganya tidak sesuai dengan keinginan ibunya. Lantas anak tadi mengucap : Biarpun sapi ini dibeli dengan sebobot sapi ini dari emas tidak saya jual kalau tidak serido ibu saya.
 Maka ibunya mengatakan: wahai anakku sesungguhnya yg datang kepada engkau itu adalah malaikat yg menyerupa menjadi manusia.
         Kemudian malaikat bilang: Tahanlah sapi tadi,karena Nabi Musa bin Imron akan membelinya seharga seberat bobotnya sapi ini berupa emas yg akan digunakan untuk menghidupkan orang mati.
         Hal itu karena membalas jerih payah anak yg jujur dan bakti kepada ibunya.  (Kitab Irsyadul ibad halaman 92 dan Kitab Tafsir Showi halaman 51)

        Ada beberapa Wali yg perlu kita tiru:
1.Bilal Al-Khowas.
       Beliau pernah berjalan di tanahnya Bani Isroil, tiba-tiba ada laki-laki ternyata dia adalah Nabi Khidir. Lantas Bilal Al-Khowas bertanya kepada Nabi Khidir: Bagaimana kedudukannya (maqom) Imam Syafi'i ? Nabi Khidir menjawab :Imam Syafi'i itu Wali Autad yaitu orang yang betul-betul menjaga Agama.
Kemudian Bilal Al-Khowas bertanya : mengapa saya bisa bertemu dengan engkau  (Nabi Khidir) ? Nabi Khidir menjawab: بِبِرّٖكَ لأُِمّٖكَ
   Karena engkau bakti kepada ibumu.( Kitab Risalah Qusyairiyah hal 405)
       Maka bakti keada ibu itu bisa menghilangkan penyakit-penyakit hati terutama sombong dan lain-lain. Sehingga Bilal Al-Khowas bisa bertemu dengan Nabi Khidir karena bakti kepada ibunya.

2. Al-Imam Bisyir Al-Chafi.
      Saya pernah bermimpi Nabi SAW, Nabi SAW bilang kepada saya:Wahai Bisyir mengapa Allah mengangkat engkau diantara teman-teman engkau ? Maka Bisyir menjawab: Saya tidak mengetahui wahai Rosulalloh. Maka Nabi SAW bilang:
  بِاتّٖبَا عِكَ لِسُنَّتِيْ، وَخِدْمَتِكَ للِصَّا لِحِيْنَ،وَنَصِيْحَتِكَ لِاِخْوَانِكَ،وَمَحَبَّتِكَ لأَِصْحَابِيْ وَأَهْلِ بَيْتِيْ
   
      Hal yg mengangkat kedudukan engkau:

{1} Karena engkau mengikuti dan melakukan sunahku.
{2} Karena engkau khidmad melayani orang sholeh.
{3} Karena engkau mempunyai jiwa menasehati dan menginginkan saudara serta teman-teman engkau menjadi baik.
{4} Karena engkau cinta kepada semua sahabatku.
{5} Dan engkau mencintai kerabatku (para cucu Nabi SAW).


   Mudah-Mudahan Hati kita semua dibuka untuk selalu bakti kepada orang tua terutama Ibu, pasti akan bahagia dunia dan akhirat.



                   Kutipan dari selebaran Majlis
             "Dalailul Khoirot-Ihya'us Sunnah"
                Lesti 29 Syawal 1440 H/3 Juli 2019



                                                   Al Ustadz
                                      Ali Mukhtar Bin Masduqi
            

Jumat, 31 Mei 2019

"AMALIYAH DI BULAN SYAWAL"



 1.MENGHIDUPKAN MALAM HARI RAYA

Bersabda Rosulullah SAW:
                       زينوا اعيادكم بالتكبير
    "Hiasilah hari raya-hari raya kalian
                           dengan takbir"

Bersabda Rosulullah SAW:
من احيا ليلتي العيدين احيا الله قلبه يو م تمو ت القلو ب
"Barang siapa menghidupkan dua malam 
hari raya (Dengan ibadah&keta'atan),
maka Allah akan menghidupkan hatinya 
dikala hati-hati manusia pada mati"

Bersabda Rosulullah SAW:
من احيا الليالي اللاربع وجبت له الجنة
ليلة التر وليلة عرفة وليلة النحر وليلة
الفطر
"Barang siapa menghidupkan empat malam,
Maka wajib baginya surga
Malam Tarwiyah,Malam Arofah,Malam hari raya Idul Adha,Malam hari raya Idul Fitri"


Bersabda Rosulullah SAW:
خمس ليال لا تر د فيهن الدعوة اول ليلة من رجب، وليلة النصف من شعبان، وليلة الجمعة، وليلة الفطر، وليلة النحر
"Lima mlam tidak tertolak do'a di dalamnya;
Awal malam bulan Rojab,malam Nisfu Sya'ban,
Malam Jum'at,malam hari raya Idul Fitri,
dan malam hari raya Idul Adha".

Disunnahkan bertakbir di rumah",jalan,Masjid,dan pasar dengan mengeraskan suara (khusus lelaki) sejak malam hari raya sampai akan dilaksanakannya sholat hari raya.
Dan disunnahkan setelah bertakbir untuk membaca sholawat Nabi.

        2.AMALIYAH DI HARI RAYA IDUL FITRI

(1).Berkata Syech Al Wina'i di dalam risalah nya:
                 "Barang siapa beristighfar di hari raya 
Idul Fitri  setelah sholat Subuh 100×,maka tidak tersisa di tulisan amalnya dari dosa-dosa kcuali akan di hapus.
Dan kelak di hari kiamat dia akan aman dari adzab Allah SWT"
                                       رَ بّٖ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ


(2).Barang siapa berkata:
                                           (100)×   سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
dan menghadiahkan pahalanya kepada ahli kubur,maka tidak seorangpun dari ahli kubur tersebut di hari kiamat,kcuali akan mengatakan:
                  "Ya ALLAH,rohmatilah hamba ini,dan jadikan pahalanya adalah surga".



(3).Dari Rosulillah SAW,beliau bersabda:
            "Barang siapa berkata:
                                             (300×) سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
Dan menghadiahkannya kepada orang"mati dari kaum muslimin,maka akan masuk ke dalam setiap kubur 1.000 cahaya,dan Allah akan menjadikan di dalam kubur pembacanya 1.000 cahaya jika dia meninggal dunia"



(4).Berkata Imam Zuhri; berkata sahabat Anas RA; bersabda Rosulullah SAW:
          "Barang siapa berkata di setiap hari Raya :

                     لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ،لَهُ
              الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ
                      لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ،وَهُوَعَلَى كُلّٖ 
                                     (400)×    شَيْءٍ قَدِيْرٌ

sebelum sholat hari raya,maka Allah akan menikahkannya dengan 400 bidadari,dan dia seakan-akan telah membebaskan 400 budak,dan Allah akan memerintah  para malaikat untuk membangunkan  kota-kota untuknya, dan menanam pohon" surga sampai hari kiamat".



                               3.PUASA SYAWAL
   
 bersabda Rosulullah SAW:


من  صا م رمضان واتبعه ستا من شو ال كان كصو م الدهر

"Barang siapa puasa Ramadhan dan mengikutinya dengan 6 hari di bulan Syawal maka dia seakan-akan puasa sepanjang tahun".



           Kutipan dari do'a-do'a & amaliyah 
                              Sepanjang tahun        


                                                       Al-Ustadz

                                       Ali Mukhtar bin Masduqi

Kamis, 30 Mei 2019

Jum'at Terakhir di Bulan Ramadhan

         
 "SOLAT QODHO DIJUMAT TERAKHIR"
                                       BULAN
                               **RAMADHAN**

      Sunguh sangar besar fadilah dan kemulyaan sholat godok di akhir jumat bulan suci ramadhan.Amalan ini sudah mendarah daging dikalangan orang orang ahli ibadah kepada allah.caranya yaitu setelah selesai sholat JUM'AT kemudian dimulai dari sholat Dzuhur 4 rakaat seperti biasa lalu Ashar 4, Maghrib 3, Isya' 4 dan Shubuh 2 rakaat. Silahkan lakukan berjamaah atau sendiri dirumah.

*Jadi BUKAN hanya cukup dgn sholat 4 rakaat 1 salam yg katanya cukup utk menutupi sholat2 diatas, sama sekali BUKAN, ini terjadi seperti salah faham yg beredar di kalangan masyarakat saat ini, bahwa yg demikian ini tanpa tuntunan yg berarti bid'ah karena beda cara pelaksanaan nya.*

 *(dimulai dari sholat Dzuhur 4 rakaat seperti biasa lalu Ashar 4, Maghrib 3, Isya' 4 dan Shubuh 2 rakaat)*

*NIATNYA:*

Usholli Fardhodz Dzuhri arba'a roka'atin Qodho'an mustaqbilah qiblati imaman (kalo jadi imam), atau makmuman (klo mjd makmum) lillahi ta'ala ALLAHU AKBAR.
Tinggal ganti utk sholat2 yg lain Ashar dst sampai Shubuh.

*Ketahuilah*

Syekh Abubakar Bin Salim ra berkata:
*“Tidak  di perbolehkan dan termasuk dosa besar jika seorang sengaja meninggalkan shalat fardu selama setahun dengan niatan hanya ingin mengqodho’ nya  pada hari Jum’at terkhir dalam bulan Ramadhan".*

*ULASAN:*

Yang pertama kali mencetuskan sholat qadha' lima waktu pada hari jum’at terakhir bulan Ramadhan adalah Beliau SYECH ABU BAKAR BIN SALIM FACHRUL WUJUD dan keturunan2 nya, kemungkinan ada dari shalat lima waktu yang belum terqadha maka pada saat itu meng qadha nya berjama’ah
Banyak para ulama yang membahas tentang masalah ini dan dijadikan dalam satu kitab khusus
Paling bagusnya kitab yang membahas hal ini adalah kitab yang di susun oleh As-Syekh Fadhal bin Abdurrahman Bafadhal (guru daripada para Masyaikh di Tarim Hadramaut) yang bernama

القول المنقوض في الرد على من أنكر الخمس الفروض

Khulashah dari pembahasan dalam kitab beliau diatas ada tiga masalah:

*1. HARAM bagi orang yang meyakini bahwa qadha lima waktu tersebut bisa mengqadha (bukan menambal/menyempurnakan) semua shalat  yang dia tinggalkan.*

*2. WAJIB bagi orang yang meyakini punya shalat yang perlu diqadha tapi tidak meyakini seperti keyakinan pertama, hanya shalt itu saja yang lain belum terqadhakan*

*3. HATI-HATI bagi orang yang selalu shalat lima waktu tetapi punya keraguan mungkin dari shalt lima waktu yang dia kerjakan ada yang kurang dalam syarat dan rukunnya sehingga perlu di qadha.*

Para ulama menanggapi hal di atas ada yang mengatakan sah dan tidak sah
Bagi kaum muslimin silahkan mau ikut yang mana mau dikerjakan ya boleh dan tidak dikerjakan maka tidak masalah
(Intisari dari fatwa sayyidil waalid al habib al allamah Salim bin Abdullah bin Umar As Syathiri)

Didapatkan dr tulisan alfagih alimam almuhaddits ibrahim bin umar al Alawy diriwayatkan dr RASULULLAH Shallallahu Alaihi Wassallam  bersabda:
*"Barangsiapa yg melakukan qodho fardhu 5 wkt sholat di akhir jumat di bln ramadhan mk dpt MENAMBAL cacatnya sholat sepanjang umurnya smp 70 tahun, sebagaimana disebutkan dlm fatwa Alhabib Muhammad bin hadi Assegaf dlm kitabnya TUHFATUL ASYROF*

لكن هذا القضاء لكل ما يختل في صلاته بوسواس و غير طهور و ذلك يفعل بعضهم بغير تعمد

*Jadi qodho ini dilakukan dlm rangka BUKAN MENUTUP KARENA TIDAK SHOLAT, akan tetapi melakukan sholat 5 wkt dg baik selama ini, hanya saja barangkali dlm sela2 dia melakukan sholat ada yg kurang pas dlm kacamata syari'at.

    Smg bermanfaat wal barakah..

SOLAT KAFAROT


*SHOLAT KAFAROT DALAM PANDANGAN FIQIH*

10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah waktu yg sangat mulia utk kita beribadah, sebab disanalah stempel final seorang hamba dalam bulan Ramadhan.

Mungkin kita pernah mendengar tentang sholat Kafarot, sholat yg dilakukan di jumat akhir bulan ramadhan, dengan dalil hadits :

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من فاته صلاة فى عمره ولم يحصها فليقم فى اخر جمعة من رمضان ويصلى اربع ركعات بتشهد واحد يقرا فى كل ركعة فاتحة الكتاب وسورة القدر خمسة عشر مرة وسورة الكوثر كذالك و يقول في النية نويت أصلي أربع ركعات كفارة لما فاتني من الصلاة

“Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa selama hidupnya pernah meninggalkan shalat tetapi tak dapat menghitung jumlahnya, maka shalatlah di hari Jum’at terakhir bulan Ramadhan sebanyak empat rakaat dengan satu kali tasyahud, tiap rakaat membaca satu kali al-Fatihah, kemudian surat al-Qadar 15 kali dan surat al-Kautsar seperti itu juga dan berkata pada niatnya : “aku niatkan shalat empat raka’at sebagai kafarat shalatku yang tertinggal.”

قال ابو بكر سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول هذة الصلاة كفارة اربعمائة سنة حتى قال على كرم الله وجهه هى كفارة الف سنة قالوا يا رسول الله صلى الله عليه وسلم ابن ادم يعيش ستين سنة او مائة سنة فلمن تكون الصلاة الزائدة قال تكون لابويه وزوجته ولاولاده فاقاربه واهل البلد

Abu Bakar berkata, “Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda shalat tersebut sebagai kafarat shalat 400 tahun. Dan menurut Sayidina Ali bin Abi Thalib shalat tersebut sebagai kafarat 1000 tahun. Maka bertanyalah para sahabat : “Umur manusia itu hanya 60 tahun atau 100 tahun, lalu untuk siapa kelebihannya ?”. Rasulullah SAW menjawab, “Untuk kedua orang tuanya, untuk istrinya, untuk anaknya dan untuk sanak familinya serta orang-orang dinegerinya.”

Menurut ulama fiqih dan ahlul hadits, diantaranya Imam Assyaukani dalam kitab Al Fawa'id  Al Majmu'ah fi Al Ahadits Al Maudhu'ah, hadits tersebut tidak ditemukan sumbernya dari kitab-kitab hadits dan tergolong hadits palsu, dan hadits ini sering dijadikan dalil kesunnahan melakukan sholat tsb dg tata cara seperti yg dijelaskan di dalamnya. Otomatis dari segi hukum fiqih, pengamalan hadits ini dinilai bid'ah atau ibadah yg diada-adakan. Dan hadits tersebut hanya ada di dalam kitab "Fafirru Ilalallah" serta tidak ditemukan di dalam kitab hadits shohih lainnya seperti Bukhori dan Muslim.

Adapun yg dilakukan oleh sebagian wali besar Yaman yakni beliau Syeikh Abu Bakar bin salim adalah sholat Baro'ah. Sholat baro'ah adalah sholat qodho yg dilakukan hari Jumat terakhir bulan Ramadhan setelah sholat Jumat dilaksanakan, tata caranya adalah dengan melakukan sholat subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya secara langsung dg niat mengqodho sholat2 tersebut. Sholat ini masih banyak perdebatan antar ulama, diantaranya pengarang kitab I'anatut Tholibin, Imam Muhammad bin Muhammad Darwisy Assyafi'i pengarang kitab Asnal Mathalib, dan Imam Ibn Hajar Al Haytami dalam kitab Fatawal Kubro, mereka mengatakan tidak dibenarkan pelaksanaan sholat tersebut.

Namun sholat ini banyak dilakukan oleh para habaib yaman dan sudah menjadi adat mereka, sebab mereka berpegangan dg perkataan Al Habib Husein bin Thohir ketika ditanya oleh ahlil Yaman ttg sholat ini "Kita taslim (pasrah) dg apa yg dilakukan oleh seorang wali". Yang perlu kita ketahui, sholat ini dilakukan para habaib di rumah dg keluarga, dan diniatkan utk mengqodho sholat2 tersebut, bukan mengqodho sholat setahun penuh, dengan niat "Qodho'an". Contoh ketika sholat subuh yg dilakukan di awal "Usholli fardhos Subhi qodho'an".

Catatan penulis :

Syeikh Abu Bakar bin Salim adalah seorang wali yg tidak mungkin meninggalkan sholat, kalaupun meninggalkan sholat mungkin karena lalai dan kemungkinan kecil kelalaian itu datang dari seorang wali. Sedangkan kita bukan seorang wali, meninggalkan sholat mungkin dalam keadaan sengaja, atau lalai namun ingat dan meremehkannya atau tidak tahu bahwa sholat yg ditinggalkan harus diqodho/dibayar. Maka daripada itu jika kita meninggalkan sholat wajib bagi kita utk mengqodhonya, karena itu adalah hutang kita.

Wallahu A'lam bis Showab.

*REFRENSI*

إعانة الطالبين (1/ 270) ( قوله فائدة أما الصلاة المعروفة ليلة الرغائب إلخ ) قال المؤلف في إرشاد العباد ومن البدع المذمومة التي يأثم فاعلها ويجب على ولاة الأمر منع فاعلها صلاة الرغائب اثنتا عشرة ركعة بين العشاءين ليلة أول جمعة من رجب وصلاة ليلة نصف شعبان مائة ركعة وصلاة آخر جمعة من رمضان سبعة عشر ركعة بنية قضاء الصلوات الخمس التي لم يقضها وصلاة يوم عاشوراء أربع ركعات أو أكثر وصلاة الأسبوع أما أحاديثها فموضوعة باطلة ولا تغتر بمن ذكرها

وقد سئل العلامة ابن حجر الهينمي المكي الشافعي عن هذه الصلاة التي كان بعض المصلين يصليها في آخر جمعة من رمضان ويسميها “صلاة البراءة”، هل تصح جماعة أم لا؟
فأجاب بقوله: “أما صلاة البراءة فإن أريد بها ما ينقل عن كثير من أهل اليمن من صلاة المكتوبات الخمس بعد آخر صلاة جمعة من رمضان معتقداً أنها تكفر ما وقع في جملة السنة من تهاون في صلاتها فهي محرمة شديدة التحريم، يجب منعهم منها؛ لأنه يحرم إعادة الصلاة بعد خروج وقتها ولو في جماعة، وكذا فيوقتها بلا جماعة ولا سبب يقتضي ذلك. ومنها أن ذلك صار سبباً لتهاون العامة في أداء الفرائض؛ لاعتقادهم أن اعتقادهم على تلك الكيفية يكفر عنهم ذلك” انتهى. من الفتاوى الفقهية الكبرى، ج: 2/ ص: 325.

ونص في كتابه “تحفة المحتاح في شرح المنهاج، ج: 2/ ص: 457: “وأقبح من ذلك ما اعتيد في بعض البلاد من صلاة الخمس في هذه الجمعة (أي آخر جمعة من رمضان) عقب صلاتها زاعمين أنها تكفر صلوات العام أو العمر المتروكة، وذلك حرام أو كفر لوجوه لا تخفى” انتهى.

وقال الشيخ الشرواني في حاشيته عليها: (قوله: لوجوه إلخ) “منها: اسقاط القضاء وهو مخالف للمذاهب كلها” انتهى كردي.

قال إسماعيل بن محمد العجلوني في كتابه “كشف الخفاء ومزيل الإلباس عما اشتهر من الأحاديث على ألسنة الناس”، ج: 2/ ص: 325:
“من قضى صلاة من الفرائض في آخر جمعة من شهر رمضان كان ذلك جابراً لكل صلاة في عمره إلى سبعين سنة. قال القاري: باطل قطعا؛ً لأنه مناقض للإجماع على أن شيئاً من العبادات لا يقوم مقام فائتة سنوات، ثم لا عبرة بنقل النهاية ولا ببقية شراح الهداية فإنهم ليسوا من المحدثين، ولا أسندوا الحديث إلى أحد المخرجين” انتهى.

وقال محمد بن محمد درويش الشافعي في كتابه أسنى المطالب في أحاديث مختلفة المراتب، ج: 1/ ص: 282:
“حديث من قضى صلاة من الفريضة في آخر جمعة من شهر رمضان كان له ذلك جابراً لكل صلاة فاتتة في عمره إلى سبعين سنة، لا أصل له” انتهى.

وقال الشيخ محمد الشوكاني في كتابه “الفوائد المجموعة في الأحاديث الموضوعة، ج: 1/ ص: 54”:
“حديث من صلى في آخر جمعة من رمضان الخمس الصلوات المفروضة في اليوم والليلة قضت عنه ما أخل به من صلاة سنته، هذا موضوع لا إشكال فيه، ولم أجده في شيء من الكتب التي جمع مصنفوها فيها الأحاديث الموضوعة ولكنه اشتهر عند جماعة من المتفقهة بمدينة صنعاء في عصرنا هذا -أي في النصف الأول من القرن الثالث عشر من الهجرة- وصار كثير منهم يقولون ذلك، ولا أدري من وضعه لهم فقبح الله الكذابين” انتهى.